" Jalan Nasional Mulus, Intip Kiprah Dadi Muradi Kepala BPJN Sulteng " Jalan Nasional Sulawesi Tengah Mulus, Konektivitas terhubun...
" Jalan Nasional Mulus, Intip Kiprah Dadi Muradi Kepala BPJN Sulteng "
Jalan Nasional Sulawesi Tengah Mulus, Konektivitas terhubung, pertumbuhan ekonomi maju dan berkembang
Sulteng - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Tengah terus meningkatkan kemantapan jalan nasional.
Menurut Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Tengah Dadi Muradi,. ST,. MT Peningkatan kondisi jalan bertujuan untuk memperlancar konektivitas untuk kenyamanan warga termasuk sebagai pendukung jalur logistik daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) yang merupakan salah satu urat nadi transportasi dan logistik, di samping Jalan yang dikerjakan melalui program Inores Jalan Daerah di jalur jalan lintas Tengah, Timur, dan Barat yang dibagi dalam 4 wilayah satuan kerja.
Mantan Kepala BPJN Bangka Belitung itu mengatakan alokasi anggaran preservasi untuk meningkatkan kemantapan Jalan pada 4 satuan kerja tahun 2024 sedang on going, tuntas pada akhir tahun.
“Total anggaran preservasi jalan nasional di Sulawesi Tengah tahun 2024 sudah jalan meski memang ini masih sangat kurang dibanding beban jalan nasional kita di semua satuan kerja, tetapi kita mengoptimalisasi penganggaran preservasi jalan nasional menggunakan program IRMS V3 sebagai tools untuk menghitung kebutuhan anggaran dalam satu tahun,” terangnya.
Secara teknis, Dadi Muradi menyebutkan bahwa penanganan jalan nasional di Sulawesi Tengah menggunakan survei kondisi jalan tahun sebelumnya. Data tersebut diinput dalam Sistem Masukan Data (SMD) dan selanjutnya dilakukan penajaman dengan menyesuaikan rekomendasi penanganan hasil running IRMS dengan kondisi lapangan. Ujar Kabalai BPJN Sulteng.
Diterangkanya kompelksitas yang sering dijumpai adalah seringnya terjadi banjir dan tanah longsor, fenomena lain juga perlu menjadi perhatian adalah presentase kendaraan berat yang melintas melebihi kapasitas sehingga distribusi kendaraan belum merata dan beban terbesar masih pada jalan nasional.
Karena seringnya kendaraan berat yang melintas di jalan nasional menyebabkan umur rencana pada perkerasan jalan tidak tercapai, namun BPJN Sulteng terus memberikan perhatian serius kondisi jalan nasional setiap tahun.
Sebagai informasi Jalur lintas Timur, Tengah dan Barat merupakan ruas jalan yang memiliki nilai strategis karena melintasi berbagai kota dan kabupaten termasuk kawasan industri pertambangan nikel, sehingga penanganan jalan harus dilakukan secara komprehensif.
Karena posisi yang stratgeis ini volume kendaraan yang melintas juga tinggi, termasuk kendaraan logistik. Untuk itu dibutuhkan penanganan jalan yang optimal agar kemantapan jalan selalu terjaga dan ketersediaan sarana dan prasarana jalan yang memadai untuk mencegah kecelakaan lalu lintas, papar
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga terus melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di kawasan perbatasan di Sulawesi Tengah - Gorontalo, perbatasan Sulawesi Tengah - Sulsel fan perbatasan Sulawesi Tengah - Sultra.
Pembangunan jalan di kawasan perbatasan sejalan dengan program Pemerintah Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dwmi membuka keterisolasian daerah terpencil, mengurangi biaya logistik serta tentunya meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
Peningkatan jaringan jalan perbatasan di Sulawesi Tengah dengan merekonstruksi jalan, pelebaran, rehabilitasi, pemeliharaan rutin, dan penggantian jembatan. Seperti Jembatan Tawaeli yang telah rampung pengerjannya serta pergantian Jembatan Palu 4 yang pada tahun 2018 silam rusak akibat dampak bencana stunami dan likuifaksi.
Kehadiran jalan perbatasan dan akses perbatasan tersebut diharapkan akan membuka keterisolasian wilayah yang sangat membantu masyarakat di kawasan perbatasan. Dimana barang kebutuhan pokok akan dapat diperoleh dengan lebih mudah dan murah, sehingga akan mengurangi kesenjangan antarwilayah. Dengan meningkatnya konektivitas masyarakat akan terbentuk jalur-jalur logistik baru yang mendukung tumbuhnya embrio pusat-pusat pertumbuhan.
BPJN Sulawesi Tengah Rutin Laksanakan Monitoring fan Evaluasi
Kepala BPJN Sulawesi Tengah baru-baru ini melalsanakan Monev yang di mulai dari jalur Lintas Tengah Sulteng berbatasan dengan provinsi Sulawesi Selatan dan Lintas Timur berbatasan dengan provinsi Sulawesi Tenggara. Sebagian kedua jalur ini masuk dalam Satuan Kerja PJN Wilayah IV.
Dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev) paket pekerjaan Tahun Anggaran 2024, Kepala BPJN Sulteng, Dadi Muradi, ST, MT, beserta jajarannya meninjau langsung lokasi-lokasi pekerjaan yang ada di PJN Wilayah II dan IV. Pekerjaan penggantian Jembatan Tawaeli 1, Penanganan Longsoran ruas Kebon Kopi - Nupabomba dan preservasi ruas Toboli - Parigi menjadi lokasi yang terlebih dahulu dikunjungi untuk meninjau langsung progres pekerjaan di lapangan.
Monitoring dan Evaluasi kemudian dilanjutkan dengan menyusuri sepanjang ruas jalan nasional di Satker PJN Wilayah IV yang terbentang dari Tumora - Bts. Sulsel hingga Taripa - Bts. Sultra. Selain itu, dilakukan juga monitoring di paket-paket preservasi dan pekerjaan pelebaran jalan di masing-masing ruas Tumora - Taripa, Taripa - Beteleme, Beteleme - Bungku, dan Bungku - Bts. Sultra. Perjalanan Monev yang menempuh jarak hingga 684,18 km ini merupakan upaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas jalan dan jembatan serta memacu kemantapan jalan nasional di Sulawesi Tengah demi aksesibilitas dan konektivitas yang mendukung perekonomian masyarakat terutama di area tambang dan industri di Lintas Timur Sulawesi Tengah.
Kepala BPJN Sulteng Dampingi Kepala Subdirektorat Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan
Kepala Subdirektorat Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan, Chandra Syah Parmance, ST, dan Kepala Subdirektorat Wilayah III Direktorat Pembangunan Jembatan, Heri Yugiantoro, ST, MT, telah melakukan Monitoring dan Evaluasi (monev) ke paket - paket Jembatan dalam Kota Palu yang ditangani oleh BPJN Sulteng yang didampingi langsung oleh Kabalai Dadi Muradi, ST, MT, para PPK, Kasatker, dan Penyedia Jasa.
Tujuan kunjungan pertama yakni Jembatan Palu IV untuk memantau keadaan teknis serta membahas hambatan/kendala lapangan yang terjadi sehingga progres fisik pekerjaan pembangunan jembatan dapat terus meningkat.
Selanjutnya ialah pemantauan langsung proses pekerjaan Bore Pile di Jembatan Buluri I & II dan Jembatan Poboya. Kunjungan terakhir ialah ke lokasi pembangunan jembatan Kawatuna.
Pembangunan jembatan Kawatuna dan Poboya termasuk dalam paket IRSL Rekonstruksi Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 1 dan merupakan jalan provinsi yang ditangani oleh PPK 3.5 Satker PJN III.
Semoga dengan dibangunnya infrastruktur ini dapat ikut mendukung dan meningkatkan perekonomian serta memulihkan kondisi wisata khususnya di kota Palu.
Kepala BPJN Sulteng Dampingi Kepala Subdirektorat Wilayah III Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR.
Pada Tanggal 25 dan 26 April 2024 Kepala Subdirektorat Wilayah III Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Zamzami, S.T., M.Si telah melaksanakan Monitoring Progres beberapa paket IRSL di BPJN Sulawesi Tengah.
Diawali dengan melakukan rapat awal bersama Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulteng di ruang rapat BPJN Sulteng , Kepala BPJN Sulteng memaparkan progres fisik dan keuangan serta kendala dan pernasalahan di masing masing paket serta diskusi dan arahan dari Kasubdit.
pemantauan di lakukan pada Paket A2 (Rekonstruksi dan Penanganan Tanggul Jalan Cumi - cumi) dan Paket A6 (Rekonstruksi Jalan Akses Danau Lindu). Pak Kasubdit memberi arahan kepada pelaksana dan pengawas dari paket pekerjaan agar lebih dioptimalkan serta tetap memperhatikan mutu dari pekerjaan sehingga hasil yang didapat juga baik dan lebih tahan lama, mengingat lokasi pekerjaan yang rawan bencana alam juga diimbau agar selalu memperhatikan keselamatan kerja.
Kepala BPJN Sulteng Laksanakan Monev pekerjaan Pembangunan Jembatan Palu IV
Pada tanggal 16 Mei 2024 Kepala BPJN Sulawesi Tengah Dadi Muradi, ST. MT. melaksanakan monitoring progres paket pekerjaan Pembangunan Jembatan Palu IV didampingi oleh Tim Bantek BPJN Sulteng dan Satker PJN I.
Kegiatan rutin ini dilakukan Kepala Balai untuk memantau setiap progres pembangunan dan rencana percepatan pelaksanaan agar dapat mencapai target yang ditentukan, selain itu spesifikasi dari setiap item juga tak lupa diperhatikan. Mulai dari proses pekerjaan pilar yang sudah sampai proses pelepasan Strutting Steel Sheet Pile dan penimbunan kembali tanah.
Semoga dengan dilakukannya monitoring secara rutin dapat mensupport Tim dari pekerjaan Pembangunan Jembatan Palu IV dengan begitu dapat terselesaikan dengan waktu yang telah direncanakan.
Jalan yang terbentang sejauh total 2.362 km itu memang menyajikan pemandangan dan pariwisata alam yang sangat indah.
Terdapat potensi wisata alam seperti pantai dan jalur hijau pemandangan alam (perbukitan) yang menjadi nilai plus dari jalur jalan nasional di Sulawesi Tengah. Dengan potensi tersebut, harapannya pembangunan Jalan maupun Jembatan menjadi momentum untuk mengejar ketertinggalan perekonomian.
Menurut Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Tengah Dadi Muradi,. ST,. MT pembangunan jalan akan memberikan akses yang lebih baik dan lebih mudah menuju berbagai lokasi wisata yang ada.
Misalnya, di jalur Timur ini terdapat kawasan wisata Danau Poso, Kawasan wisata Teluk Tomori di Kabupaten Morowali Utara serra terdapat beberapa pantai alami seperti Pantai Enu, Pantai Tanjung Karang, dan masih banyak lainnya.
Reporter: Tim Redaksi
