Warga Apresiasi PT WRK Dua Tahun Muluskan Jalan di Perbatasan Sulteng-Gorontalo
Warga Apresiasi PT WRK Dua Tahun Muluskan Jalan di Perbatasan Sulteng-Gorontalo
Parimo - Penyelengaraan jalan nasional di Sulawesi Tengah terus dilakukan, khususnya di wilayah satuan kerja PJN 2 yang dilaksanakan PT. Widya Rahmat Karya, program ini merupakan salah satu cara pemerintah pusat merangsang pertumbuhan ekonomi yang inklusif di tengah masyarakat.
Tujuan utamanya adalah menciptakan ruang ekonomi baru di pusat-pusat produksi masyarakat seperti pertanian, perkebunan, perikanan kelautan.
Selain itu untuk mendorong minat para investor yang ingin berinvestasi di Sulawesi Tengah.
Potensi sumber daya alam yang melimpah, mengharuskan banyak pihak untuk mendukung pemanfaatannya melalui penyelengaraan program infrastruktur di berbagai bidang, seperti jalan, jembatan, listrik, telekomunikasi dan sebagainya.
Selanjutnya bahwa jalan yang dibangun melalui dana puluhan miliar guna kelancaran arus barang dan jasa dan memutus disparitas antar daerah.
Masifnya infrastruktur yang dijalankan pemerintah saat ini tercermin di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, dan sampai hari ini mobilitas transportasi semakin lancar.
Selain jalan, pihak BPJN Sulawesi Tengah memberikan perlindungan garis pantai dengan bangunan pemecah ombak untuk pelindung abrasi pantai dan vegetasi di sekitarnya. Bangunan tersebut mampu memberikan kenyamanan warga yang bermukim di pingiran pantai ketika musim pasang terjadi.
Manfaat pelindung pantai begitu berarti buat masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong, seperti yang disampaikan Mulis, dulu masyarakat harus ekstra waspada saat musim ombak besar, tapi dengan adanya pelindung garis pantai ketakukan akibat terjangan ombak berangsur hilang dan masyarakat merasakan kenyamanan dan ketentraman batin.
Diketahui, infrastruktur jalan di lintas Timur Sulawesi Tengah memiliki resiko kerusakan cukup tinggi akibat abrasi, sehingga pemerintah melalui BPJN Sulteng melakukan upaya melindungi bibir pantai dengan memasang kubus beton melalui program preservasi tahun 2022 di beberapa titik yang berpotensi terjadi kerusakan.
Peran BPJN Sulteng dan Pihak Swasta
Kemantapan jalan di Kabupaten Parigi Moutong saat ini tak lepas dari peran nyata PT Widya Rahmat Karya mewujudkan sistem jaringan jalan yang berkualitas dan berkelanjutan.
Demikian juga tahun 2023 ini, pemerintah pusat melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Tengah, mengalokasikan anggaran pembangunan jalan sebesar RP24,7 miliar untuk meningkatkan kondisi jalan menuju standar nasional.
Dalam kapasitasnya sebagai perusahaan pemenang. PT Widya Rahmat Karya perlu mendapat atensi positif karena telah mewujudkan penyelenggaraan jalan yang bernilai penting dalam kemajuan pembangunan daerah.
Menurut Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah 2 Rhismono, dalam kesempatanya mengatakan, untuk jalan ruas Molosipat-Lambuno-Mepanga-Tinombo terbentang sepanjang 145 Kilometer merupakan jalur distribusi strategis antar provinsi.
Kondisi kemantapan jalan di Satker PJN Wilayah II Sulawesi Tengah sesuai survey tim BPJN Sulteng semester II presentase kemantapan jalan berada di angka 98,96% dengan panjang ruas 729,41 KM sementara kondisi tidak mantap (rusak ringan/rusak berat) sebesar 1,04% sepanjang 7,70 KM yang tersebar di PPK 2.1 , PPK 2.2, PPK 2.3 dan PPK 2.6 Provinsi Sulawesi Tengah yang akan ditangani dengan paket kontraktual longsegmen.
Dari data tersebut kata Rismono masih terdapat ruas jalan nasional belum masuk standar nasional sepanjang 491,71 KM, sehingga tahun ini ( 2023 ) sebagian ruas tadi masuk dalam agenda kerja penanganan.
Ia menyebutkan, tahun 2023 terdapat program Padat Karya Tunai (PKT) yang melekat dalam pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dan pemeliharaan rutin jembatan.
Kegiatan ini akan terus digenjot sampai akhir tahun, agar konektivitas infrastruktur jalan dan jembatan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
TIM.